Selasa, 22 Desember 2015

Ibu, aku menyayangimu walaupun aku menyakitimu.




Ibu. 3 huruf, 1 kata. Ia adalah sosok perempuan yang pernah mengandungku. Sewaktu ia mengandungku Ia sangat menjagaku, dengan memberikanku asupan makanan yang bergizi agar aku kelak nantinya bisa lahir dengan sehat dan selamat. Saat aku masih di dalam kandungannya, ia selalu senang mengelus perutnya sambil berharap dan berbicara kepadaku walaupun aku tak mengerti apa yang Ibu katakan kepadaku. Saat Ibu mengadung ia sangat menyukai bermain denganku, bahkan ketika aku menendang perutnya ia merasa senang walaupun Ibu tahu kalo itu menyakiti perutnya. Ketika Ibu mengandungkuku, aku merasa kasihan karena ia membawa beban di perutnya yang sangat berat namun ia harus berhati-hati demi buah cintanya.  Terkadang aku merasakan jikalau aku merepotkannya, karena ketika ia mengandungku ia bergerak lebih lamban dari biasanya, ia mengurangi aktivitasnya, ia lebih sering berdiam diri. Apakah aku manja? Mengapa aku sangat merepotkan ibu ku? Ibu, maafkan aku ketika engkau mengandungku saja aku sudah merepotkanmu.
Hari itu telah tiba, hari dimana aku akan lahir kedunia, aku tak sabar untuk melihat dunia, aku merasa bosan karena sendiri di dalam perut ibuku. Aku memberikan tanda kepada ibuku dengan cara membuat perutnya mules yang luar biasa tentu saja aku menyakiti ibuku sendiri. Ibu, aku ingin keluar dari perutmu, ibu bantu aku keluar dari sini, ibu aku ingin melihat wajahmu, ibu aku ingin engkau memelukku dan mencium keningku. Namun di hari itu, ibuku sangat berusaha keras agar aku keluar dari rahimnya, tempat dimana aku tinggal sebelumnya. Ibuku mengerahkan tenaga sekuat-kuatnya agar aku bisa lahir kedunia, ia merasakan sakit yang luar biasa demi aku, ia merasakan lelah yang selama ini ia jalani saat mengandungku begitupun juga saat ia melahirkanku. Aku tak tahu apa yang mereka bicarakan disana, yang jelas aku ingin keluar bu, aku tidak dapat merasakan betapa sakitnya ibuku melahirkanku. Ketika aku terlepas dari plasenta ibuku dan aku lahir kedunia akupun menangis. Badanku berlumuran darah, tapi apa yang terjadi? Ibuku senang melihatku lahir kedunia ini dengan keadaan yang baik-baik saja sehingga ia sampai nangis sambil tersenyum. Orang- orang disana pun turut bahagia karena aku telah lahir di dunia ini.
Ibuku, memelukku menciumku dan tergambar jelas senyum di wajahnya karena ia sangat bahagia buah hatinya lahir dengan keadaan sehat dan sempurna. Waktu itu aku sangat lapar, tapi aku tak bisa berbicara aku hanya bisa menagis sekencang-kencangnya agar ia mengetahui apa yang aku rasakan. Ketika aku menagis dan ingin makan ia memberikanku asi. Dimana asi itu merupakan makananku dan itulah yang membuatku sehat sampai saat ini. Ketika aku digigit nyamuk aku hanya bisa menangis, lalu ia segera bergegas melihat anaknya dan tak lupa juga ia mengolesiku dengan minyak agar bentol yang disebabkan oleh nyamuk itu cepat reda. Ketika aku belum bisa buang air di kamar mandi, aku hanya bisa menangis ia dengan sabar menggantikan popokku dan membersihkannya. Aku selalu di perhatikan olehnya, tak lupa juga makananku. Ia selalu memberika sayur, daging, agar aku memiliki gizi yang seimbang. Ia tak lupa juga membawaku ke rumah sakit untuk di imunisasi agar aku terhindar dari berbagai macam penyakit. Sungguh, aku anak yang sangat lemah dan manja sekali, maafkan aku bu aku tak ingin merepotkanmu.
Ketika aku bisa mengucap “ibu” dari mulutku ia sangat terasa bahagia, karena buah hatinya bisa memanggilnya dengan harapan jika aku membutuhkannya aku menyebutkan kata “ibu” berkali-kali. Namun ia tak pernah bosan mengajariku untuk berbicara, walaupun apa yang aku ucapkan terkadang tak dimengerti olehnya sehingga lagi-lagi aku hanya bisa nangis. Ibu, anakmu ini manja sekali. Ketika aku bisa berdiri dan perlahan-lahan aku memberanikan diri untuk berjalan. Langkah demi langkah aku coba, walau sebenarnya aku taku akan terjatuh. Dan benar saja, akupun terjatuh. Tak lama kemudia ibu membangunkanku, ia mencoba melatihku lagi agar aku bisa berjalan. Ia tahu bahwa ketika aku terjatuh aku akan menangis, disisi lain ia tak mau melihat anaknya menangis namun disisi lain ia harus mengajari dan menuntun anaknya untuk bisa berjalan. Ia dengan sabar melatihku berjalan, hingga aku bisa berjalan ia merasa senang, senyum yang terpancar dari bibirnya membuatku bahagia. Bahagianya ia adalah ketika melihatku bisa berjalan, sehingga ia selalu menciumiku sambil berkata “pintar, sekali anakku”.
Hari itu tiba, hari dimana aku pertama kalinya bersekolah. Ibu begitu semangat untuk mengantarkanku bersekolah. Ia tak lupa membangunkanku dari mimpi-mimpiku dan dari tidurku yang begitu nyaman, ia menyiapkan air hangat untukku tak lupa juga ia memandikanku, kemudia ia pertama kalinya memakaikan seragam yang lucu itu kepadaku tak lupa juga ia mempersiapkan segala kerperluan alat tulisku untuk sekolah tak lupa juga ia berkata “nanti disekolah jangan nakal ya, kalo dibilangin bu guru harus nurut” kemudian ia menyiapkan makanan untukku tak lupa juga ia menyuapin aku. Kemudia ia memakaikan kaus kaki dan sepatu di kakiku yang mungil ini. Ia kemudian mengantarkanku kesekolah, tak lupa juga ia menggandengku dengan erat. Terpancar jelas senyum ibuku yang senang melihat buah hatinya bertumbuh besar dan sudah mulai bersekolah, akupun sangat senang karen ini pertama kalinya aku menemukan lebih banyak teman.
“ibu, aku ga bisa menulis seperti ini” itulah keluhku ketika aku belum begitu labcar menuli. Ia dengan sabar mengajariku menulis. Tak hanya mengajariku menulis ia juga mengajariku membaca dengan cara mengeja. “i en ini dibaca ini , be ubu ka uku dibaca buku, be ubu de idi dibaca budi. Ini buku budi” ucap ibuku, saat ia memberikan contoh agar aku bisa mengeja bacaan. Ia dengan sabar melatihku membaca hingga akhirnya aku bisa membaca. Akan tetapi, ibu aku menemukan kesulitan lagi, “ibu, aku gabisa mengerjakan pr matematikaku susah” itu ucapku ketika aku kesulitan mengerjakan pr matematika, ia pun kemudian mengajariku dengan sabar. “nak, begini caranya 2+2= 2 dimulut 2nya lagi di jari, habis 2, 3, 4” ucapnya saat ia mengajariku berhitung dengan sabarnya, walaupun terkadang ia memarahiku tapi aku tahu bahwa ia menyayangiku dan ia menginginkan anaknya untuk bisa.
“Ibu...” teriakku begitu kencang memanggil namanya sambil menangis, kemudian ia menghampiriku dengan cepat sambil terheran mengapa anak tercintanya ini menangis. “ada apa nak, kenapa menangis?” ucapnya ia saat melihatku menangis. “Ibu, tadi sewaktu aku bermain sepeda terjatuh dan berdarah, sakit bu huhuhuhuhu” aku pun menangis dengan menahan rasa sakit akibat lututku terluka. Lalu ibuku mengusap air mataku sambil berkata “makanya, lain kali kalo main sepeda hati-hati yaa” ucapnya ia sambil menenangkanku dan mengobati lukaku. Ibu, engkau dokter terbaik yang aku punya. Engkau rela menjagaku 24 jam dan menemaniku disaat sakit bahkan di rumah sakit semahal apapun tak ada yang bisa sesabar merawatku 24 jam penuh. Meyemangatiku agar aku cepat sembuh dan bahkan selalu menasehatiku agar aku menghindari apa yang jadi penyebab aku bisa terserang penyakit. Bahkan ketika aku demam tak lupa engkau mengompres dahiku dengan air. Ibu, sungguh besar jasamu, tak akan ku lupakan semua jasamu ibu.
“Ibu, aku ga suka sayur ini aku gamau makan” sungguh, kata-kata yang keluar dari mulutku ini menyakiti hatinya, betapa jahatnya diriku tak mau makan karena aku tak menyukainya, padahal ibuku telah berjuang untuk memasaknya, namun ia tetap tidak marah malahan ia tersenyum walaupun aku tahu ibu merasa sakit karena anaknya tak mau memakan masakannya. “yaudah, kalo kamu ga suka kamu mau makan apa?” begitulah ucapnya, dengan nada yang lembut dan sabar. Ibu, engkau adalah koki terhebat yang aku kenal dalam hidupku ini, engkau selalu menuruti kemauanku akan masakan. Ibu, engkau koki yang rela tak di bayar anakmu andaikan aku harus membayarmu atas masakanmu mungkin saja aku tak mampu untuk membayarnya. Bahkan, engkau rela bangun pagi demi membuatkan sarapan untukku dan ayah. Tak hanya membuatkan sarapan, dipagi buta pun engkau telah membereskan rumah, aku tahu Ibu sangat lelah namun ibu tak pernah menunjukkannya kepadaku ia selalu menyemangatiku.
Ibu, engkau seorang psikolog bagiku. Engkau selalu mendengarkanku. Bahkan engkau mau mendengarkan ceritaku tentang mainan baruku, iya itu hanya imajinasiku. Ibu, bahkan kau sering mendengar betapa anakmu yang cengeng ini terkadang merasa tersakiti oleh orang-orang diluar sana tapi engkau mengingatkanku agar aku tak boleh menyakiti mereka. Ibu, nasihatmu yang selalu aku tunggu dan aku rindukan, tanpamu mungkin hidupku takkan terarah mungkin aku menjadi orang yang tidak sabar, dan menjadi orang yang dibenci diluar sana. Ibu, engkau selalu mengajariku bagaimana caranya berbuat baik kepada orang, engkau pulalah yang mengajariku untuk sabar dalam menghadapi cobaan apapun.
Ibu, kau sungguh egois. Namun, egoismu itu demi aku. Egois yang engkau lakukan adalah engkau selalu memberikanku yang lebih, bahkan dirimu tak merasakannya. Ibu, mengapa engkau selalu membohongiku saat makan? Engkau bilang kepadaku bahwa engkau sudah makan, akan tetapi apa kenyataannya dirimu belum makan. Ibu, aku tak suka jika kau begini terus, aku juga tak ingin kau sakit begitu pun engkau tak menginginkanku sakit karena aku belum makan.
Ibu, kasih sayangmu sangat luar biasa, maafkan aku jika aku selalu merepotkanmu. Maafkan aku jika aku selalu mengganggu tidur malamu karena aku menangis di gigit nyamuk. Ibu, maafkan aku terkadang aku suka membohongimu agar aku mendapatkan uang jajan lebih. Ibu, maafkan aku, aku belum bisa menjadi seperti yang kau minta. Ibu, aku tahu bahwa di setiap doamu engkau menginginkanku menjadi anak yang terbaik. Ibu, disini aku mendoakanmu agar engkau sehat selalu, agar engkau selalu sabar menghadapiku. Ibu, disini aku mempunyai cita-cita membahagiakanmu semoga kelak saat aku besar nanti aku bisa sukses dan kesuksesan aku itulah yang akan membuatmu tersenyum lebar, karena anakmu yang tersayang ini lebih baik darimu.
Hanya itu saja, yang aku inginkan bu. Semoga Ibu sehat selalu.

Selasa, 16 Juni 2015

Sahabat




Dia adalah orang yang selalu ku rindukan kehadirannya. Dia adalah sosok yang sangat aku sayangi melebihi aku menyanyangi seorang kekasih. Dia yang rela memberikan segalanya untukku bahkan merelakan waktu luangnya untukku. Dia yang selalu menyemangatiku ketika aku terjatuh. Dia yang selalu memberiku nasihat ketika aku melakukan sebuah kesalahan. Dia yang selalu sedia menghapus air mataku dan bahkan ikut menangis disaat aku menangis. Dia ada disaat aku merasa sedih dia selalu menghiburku di kala aku sedih. Dia adalah sahabatku.
Sahabat, engkau sangat berarti dan mungkin tak-akan tergantikan di hati ini. Sahabat, aku sangat membutuhkanmu dikala aku merasakan sakit. Sahabat aku membutuhkan sandaran bahumu untuk menumpahkan segala rasa sakit yang aku rasakan. Sahabat, aku membutuhkan uluran tanganmu disaat aku terpuruk. Sahabat, aku butuh ruang dihatimu untuk aku isi agar aku selalu terkenang dihatimu dan selalu ada di hatimu. Sahabat, aku membutuhkan canda dan tawamu karena itulah yang membuatku merasa lebih baik disaat aku merasakan kesedihan.
Sahabat, janganlah engkau merasa bersedih disini masih ada aku yang siap menghiburmu. Sahabat, janganlah kau merasa takut karena aku selalu berada disampingmu. Sahabat, jika ada yang menyakitimu bilang kepadaku karena aku tak mau ada orang yang menyakitimu dan akan aku angkat jari tengahku kepada mereka yang menyakitimu. Sahabat, jika kau suatu saat nanti sukses aku mengharapkan kesuksesanmu itu juga dibarengi oleh kebahagianmu dan akan ku angkat ibu jariku untuk kesuksesanmu.
Akan ada suatu saat nanti kita terpisah, perpisahan itu bukan berarti kamu dan aku bermusuhan melainkan perpisahan itu untuk kita masing-masing mencari jati diri kita, mengejar cita-cita kita, perpisahan itu akan menunjukkan siapa diri kita dan seberapa kuatnya kita. Perpisahan itu sangat tidak ku inginkan, akan tetapi kita suatu saat nanti masih bisa bertemu. Aku harap, jika kita berpisah nanti dan kita bertemu kembali kamu membawa kabar bahagia dan aku juga membawa kabar bahagia.
Akan aku tunggu dimana saat ada orang yang spesial di hidupmu yang memberikanmu cincin di jari manismu yang sangat indah itu dan aku berharap engkau bahagia bersamanya selamanya. Dan suatu saat nanti akan ada orang yang memberikan cincin itu di jari manisku dan kamu pun juga mempunyai harapan yang sama. Dan yang selalu aku inginkan itu satu. Dan gunakanlah jari kelingkingmu itu lalu tegakkanlah dan berjanjilah kepadaku bahwa kita kita bersahabat untuk selama-lamanya dan kamu mau menjadi sahabatku untuk selamanya.

Untukmu, yang aku rasakan




Kita saling menatap namun saling malu untuk bercakap. Kita saling memperhatikan namun kita pura-pura tidak melihat. Kita selalu ingin bercanda namun ada rasa gugup dan gemetar bercampur malu. Kita saling merindukan namun terkadang kita malu untuk mengakuinya. Kita saling bertukar pesan namun kita hanya diam saja disaat kita bertemu.
Apakah ini sebuah tanda kalau kita saling mencintai? Ataukah ini hanya khayalku saja yang ingin dicintai oleh mu?. Apakah kamu mempunyai perasaan yang sama seperti yang aku rasakan?. Ataukah ini hanya sebuah imajinasiku saja yang ingin selalu ada di hatimu?
Aku merindukan suaramu, aku merindukan canda dan tawamu, aku merindukan kejailanmu, aku sangat sangat merindukan disaat kita bersama. Namun apakah rasa rinduku itu terbalaskan? Atau hanya aku saja yang merasakannya?.
Rasa apakah ini? Disaat kamu bercanda dengan orang lain aku merasa cemburu, disaat kamu sakit aku merasa khawatir, bahkan semakin lama dan semakin lama aku mulai takut merasakan itu. Ya, itu dia aku mulai takut merasa kehilanganmu. Dan semakin hari rasa takut kehilanganmu semakin bertambah dan terus bertambah. Mungkin saja ketika aku kehilanganmu aku merasakan kehancuran yang sangat hebat.
Oh tuhan apakah ini yang dinamakan cinta? Aku terlalu takut untuk mengakuinya karena aku sadar mungkin saja ini hanya sebuah imajinasiku. Aku bertanya pada gelapnya malam dan terangnya rembulan di langit apakah ini sebuah cinta? Tetapi mereka tidak menjawabnya. Ku tanya pada sejuknya embun pagi dan hangatnya sinar mentari pagi apakah ini yang dinamakan cinta? Dan hasilnya mereka pun tidak menjawabnya. Ku tanya pada burung berterbangan dan rumput di safana apakah ini yang namanya cinta? Mereka pun tidak menjawabnya. Ku tanya pada ombak di pantai dan nyiur di pantai apakah ini rasanya cinta? Dan lagi lagi hasilnya mereka tidak menjawabnya. Lantas aku harus bertanya pada siapa? Lantas kepada siapakah aku harus menceritakan apa yang aku rasakan ini?
Akhirnya aku tanyakan ini semua pada hatiku sendiri. Ia pun menjawab bahwa aku benar benar jatuh cinta. Ya, jatuh cinta kepadamu. Sosok yang selalu aku nantikan dan sosok yang paling aku takuti ketika kamu pergi meninggalkanku sendiri. Hatiku berteriak bahwa aku mencintaimu akan tetapi pikirku berteriak kalau ini hanya sebuah khayalku saja.
Dapatkah aku memilikimu? Dapatkah aku bersamamu? Dapatkah aku menjadi orang yang sangat berharga dihidupmu hingga akhir hayat nanti? Dapatkah aku menjagamu layaknya ibumu menjagamu? Dapatkah aku menjadi orang yang melindungimu seperti ayahmu? Dapatkah aku menjadi penghiburmu dikala kamu merasakan sedih dan senang layaknya sahabat dan teman temanmu? Apakah aku pantas untuk mendapatkan itu semua? Atau orang selain diriku yang lebih pantas mendapatkan ini semua?
Tuhan, aku mencintainya dan aku sangat menyayanginya namun aku terlalu takut untuk mengungkapkan rasa yang ku miliki saat ini kepadanya. Lantas apa yang akan terjadi nanti jika aku mengungkapkan perasaan ini kepadanya? Apakah dia akan menjauhiku layaknya seperti orang yang bermusuhan ataukah setelah aku mengungkakpkan ini dia akan menjadi semakin dekat dan dekat dan selalu ingin bersamaku?.
Tuhan, aku hanya ingin dia baik-baik saja. Aku tak ingin ada orang yang melukainya. Aku tak ingin ada orang yang mengisi hatinya selain diriku. Aku mencintainya dalam diam, aku menyayanginya dalam diam, dan ini lah caraku. Tuhan, aku selalu ingin yang terbaik untuk dirinya, aku selalu ingin dia menjadi yang terhebat untuk dirinya maupun untuk orang lain di sekitarnya.

Selasa, 21 April 2015

Fakta tentang pengguna ask.fm

Hey hey hey gue kembali lagi buat ngepost lagi. Kali ini gue akan membahas tentang pengguna ask.fm, lo pasti tau kan? ask.fm itu merupakan social media dimana penggunanya bisa bertanya dengan pengguna lainnya. Penasara gue mau bahas apa? yukk cekidot!!!

1. Tempatnya ngejudge
 ya, ask.fm itu tempatnya kita di judge orang dan ngejudge orang dengan mudah tanpa harus tau siapa yang udah ngejudge. disini biasanya orang yang dendam atau gasuka sama lo bakalan nanya dan kepoin elo dengan cara di annon. dengan cara seperti itu dia bisa ada rasa puas karena udah ngerjain lo dan bikin lo emosi.
2. Socmed yang paling gampang bikin kita tenar
ask.fm itu gampang banget bikin kita tenar kenapa? karena dengan adanya annon dan kalo misal lo jawab pertanyaan yang bijak-bijak gitu kayak dokter cinta ataupun lo ngepap tentang cinta, kegiatan, dan bahkan kesukaan lo dari situlah lo bisa dengan mudah tenar di ask.fm itu dan juga dari turkeran like jadi secara ga langsung itu pasti nongol di Beranda.
3. Pap foto bisa jadi banyak likers
mau lu percaya atau engga tapi ini benar-benar fakta. ketika lo ngepap foto galau pasti ada likers, ketika lo pap foto yang isinya harapan pasti banyak yang ngelike.
4. Tempat orang curhat
kenapa gue bilang begitu?pasti ada aja pertanyaan tentang "story" dan disitu lo secara ga langsung curhat sama mereka tanpa lo sadari. cerita itu bisa jadi cerita yang menyenagkan, menyedihkan, galau, dan lain-lain
5. Tempatnya kita introspeksi diri
kenapa gue bilang introspeksi diri? karena secara ga langsung jika kita nanya ke orang lain apa kekurangan dan kelebihan kita dari situ kita tau apa kelebihan dan kekurangan kita. dengan cara itu kita tau mana yang baik dan mana yang buruk dari kita sehingga kita bisa memperbaikinya kedepannya.
6. Tempatnya kita bisa membantu orang lain
kadang di ask.fm suka ada cerita dan foto tentang orang hilang, orang sakit dan lain lain. jadi kita bisa mengetahui bahwa orang itu membutuhkan pertolongan kita dan secara ga langsung jika kita bisa membantunya kita akan membantunya.
7. Tempatnya menyalurkan harapan diri sendiri dan harapan orang lain
karena di ask.fm ini lah suka ada yang minta pap dan fotonya itu harapan masuk universitas, jalan-jalan keluar negeri, ke tanah suci, harapan membahagiakan orang tua dan lain lain. disini juga kita secara ga langsung punya semangat untuk wujudin harapan itu. ingetnya di wujudin bukan selalu di like terus lo ga ada semangat dan niatnya buat wujudin itu, percuma kan ngelike tapi kalo lo ga bisa wujudinnya?

Kamis, 26 Maret 2015

Sahabat atau Pacar?



Sahabat atau Pacar? Dua pilihan yang bikin bingung semua orang kalo udah kenal yang namanya jatuh cinta. Kenapa membingungkan? Ya karena kadang disaat kita lagi bersama sahabat dan dekat dengan sahabat pacar gasuka, kalo kita sama pacar terus sahabat akan ngerasa kalo kita udah ga penting lagi d kehidupan dia. Okee kali ini gue jelaskan mengenai sahabat dan pacar.
Sahabat dia adalah orang yang akrab sekali dengan kita, dia yang selalu ada disaat kita berbagi suka dan duka dengannya, dia yang selalu mensuport kita disaat kita terpuruk, dia yang sangat mengerti dan menerima sifat dan kepribadian kita, dia yang tak pernah malu menunjukkan hal yang konyol di depanmu bahkan di depan umum, dia adalah orang yang kita cari disaat kita ada masalah, dia yang selalu tanpa henti memberi nasihat kita, dia yang akan selalu membela kita disaat kita ada masalah dan bahkan dia berani bermain fisik disaat ada orang yang menyakiti kita.
Pacar dia adalah orang yang mengisi hati kita, dia penyemangat kita, dia menyayangi kita layaknya kita sebagai raja/ratu di hatinya, dia yang sabar menghadapi sikap egoisnya kita, dia orang yang mencurahkan sejuta perhatiannya kepada kita, dia orang yang selalu  khawatir disaat kita sakit, dia orang yang menyakiti kita dan kita juga menyakiti dia.
Sahabat atau Pacar? Ada yang  memilih “Sahabat” dengan alasan karena sahabat itu penting dan susah dicari kalo “Pacar” gampang dicari. Ada juga yang memilih “Pacar” dengan alasan “Sahabat” itu ga selamanya ada di samping kita. Hmmm, gue hargai pendapat setiap orang itu pasti berbeda, ya namanya juga manusia pasti berbeda-beda. Sahabat, kita sangat membutuhkannya baik disaat suka maupun duka. Pacar, dia yang merelakan waktunya, tenaganya, dan dia orang yang selalu berusaha ada di samping kita. Keduanya sangat penting di kehidupan kita karena mereka memiliki makna dan tempat tersendiri dihati kita.
Kalo gue ditanya sama orang milih pacar atau sahabat gue akan menjawab : "gue pilih pacar karena kalo dia nantinya jodoh gue, gue dan dia akan bersatu dan gue juga membutuhkan seorang sahabat karena sahabatlah yang akan membantu gue ketika gue terpuruk. Dan sahabat juga akan meninggalkan kita bukan karena tak sayang lagi dan tak peduli karena kelak mereka akan punya kehidupan masing-masing dan kita akan bertemu sangat jarang sekali dan yang penting selama kita jarang ketemu kita masih jalin komunikasi dengan baik dan berusaha untuk saling membantu disaat susah. Dan secara logika manusia itu pasti jatuh cinta dan mempunyai satu pasangan hidup"
Dan itulah pilihan yang gue pilih, kalo lo pilih mana? Dan satu lagi, hasrat manusia itu saling membutuhkan orang lain dan dari situlah lo bisa minta bantuan sahabat lo. Dan manusia juga memiliki cinta yang dapat dirasakannya, dari situlah lo bisa mendapatkan pasangan hidup lo.